Tuesday, May 20, 2008

Kiat bertahan dalam menghafal AlQur`an

Buat Renungan para penghafal alQur`an

Tausiah dari Ustz. Maemunah di Alhikmah

Dlam menghafal AlQur`an kita harus memiliki jiwa pengorbanan. berikut merupakan 3 hal kiat bertahan dalam menghafal AlQur`an:

1. membaca AlQur`an sebanyak-banyaknya untuk membangun keimanan

Orang yang sedikit membaca Alqur`an, maka keimanannya pun hanya sedikit.
Begitu pula ketika keimanan kita turun, maka bacalah Alqur`an sebanyak-banyaknya agar keimanan kita naik.
Hubungan antara Alqur`an dan keimanan saling berkaitan erat.

2. Membangun gambaran yang benar terhadap Alqur`an

Berapa % informasi yang ada dikepala kita terhadap Alqur`an? apakah sudah cukup besar? atau lebih banyak informasi lain yang ada dikepala kita, infotainment? informasi umum?atau hal lain? mana lebih banyak yang kita ketahui melebihi pengetahuan kita terhadap Alqur`an?

Apakah kita sudah sangat mengerti fungsi Alqur`an dalam kehidupan?
seperti halnya jika kita membeli alat-mesin baca dulu manual book nya, maka alat yang kita beli akan berjalan dengan baik dan tidak mudah rusak.
begitulah Alqur`an dalam kehidupan manusia, Alqur`an merupakan manual book of life
maka jika kita ingin hidup bacalah manual booknya yaitu Alqur`an maka insyaAllah hidup kita akan benar dan tidah mudah rusak.

Ilustrasi:
Jika seekor anjing berjalan, dan bertemu dengan sebongkah berlian apa yang akan dilakukannya? dia takkan memperdulikannya. namun jika yang dilihatnya adalah tulang? dia akan mengambilnya karena anjing memiliki persepsi yang benar terhadap tulang tersebut, tulang merupakan sesuatu hal yang beharga, makanan yang lezat.
namun jika manusia bertemu berlian, dia akan langsung mengambilnya karena manusia mengetahui bahwa berlian amat beharga.
Bagaimana dengan Alqur`an? apakah persepsi kita sudah benar? apakah Alqur`an dinilai sebagai sesuatu yang beharga? ataukah tulang lebih beharga?

3. Membangun kesiapan untuk berlelah-lelah dengan Alqur`an

" syetan tak akan tinggal diam ketika kita berinteraksi dengan Alqur`an"
- mengurangi tidur
- mengurangi makan (berpuasa)

Seorang hafizh berkorban mengurangi saat-saat tidurnya untuk menghafal, dimana manusia lain sedang tertidur lelap. baginya Alqur`an adalah sesuatu yang bernilai sehingga dia rela mengorbankan waktu tidurnya. pengorbanan yang lain adalah mengorbankan waktu bersenda guraunya, memisahkan diri pada waktu-waktu luang untuk menghafal. karena dia sadar sebagai seorang penghafal dia bukan lagi manusia biasa, dia tidak lagi dapat hidup biasa-biasa saja, sama seperti manusia lain. dia harus mengorbankan waktu-waktu bermainnya.

Ilustrasi:
untuk membeli 1 donat kita butuh pengorbanan Rp 1.000,-
untuk membeli sepeda kita butuh pengorbanan Rp 1.000.000,-
sedangkan untuk Alqur`an pengorbanan kita adalah mengurangi waktu tidur, waktu bersenda gurau, berlelah-lelah bahkan sampai kepala pusing, namun semua pengorbanan tersebut dinilai beharga disisi Allah.
rasa capek, penat, keringat yang mengucur, kesemutan, semua dihitung oleh Allah

kenapa kita takuta kan rasa lelah?
bukankah berbuat maksiat juga capek? juga lelah? tapi tak dinilai apa-apa oleh allah bahkan dosa.

Kenapa orang bisa bekerja sampai rela lembur? karena ada balasan dibalik itu semua dan balasannya cepat, yaitu uang. menghafal Alqur`an pun akan diberi balasan yang besar, namun tak langsung, tak cepat.
orang rela bekerja dari pagi sampai sore setiap hari kerja bahkan rela lembur dihari liburnya bahkan tak mengeluh capek? sampai sakitpun terkadang mau dijalaninya. keringatnya, rasa capek dan rasa sakit tak terlalu bernilai disisi Allah.
sementara orang yang menghafal sampai kesemutan, sampai nyeri, sampai pusing semuanya dinilai beharga dimata Allah.

Kelelahan dalam kebaikan didunia tak akan Allah berikan lagi kelelahan di akhirat.
lelah dalam keburukan akan lelah juga di akhirat.